Rabu, 29 Mei 2019

Dialog Akademik: Direktur PTKI sebut IAIN Parepare layak jadi Universitas Sains


Humas IAIN Parepare - IAIN Parepare melaksanakan silaturahmi dan dialog Akademik yang
dirangkaikan dengan buka puasa bersama di Mesjid Alwasilah kampus IAIN Parepare,
Kemarin, Rabu 28/05/2019. Kegiatan ini dimulai pukul 16.00 hingga menjelang
waktu berbuka puasa.





Dialog akademik ini dihadiri oleh unsur pimpinan, Dosen, Pegawai dan tenaga kontrak. Turut hadir juga Direktur PTKI, Prof. Dr.M.  Arskal Salim Gp, MA yang turut memberikan apresiasi mengenai cita-cita dari rektor IAIN Parepare untuk berubah menjadi Universitas.









Arskal Salim ketika memberikan arahan mengatakan “Sejak awal berdirinya IAIN Parepare ini melihat bahwa sekarang IAIN sudah begitu besar, dimana  Cikal bakalnya tumbuh berawal dari fakultas tarbiyah IAIN Alauddin Makassar kemudian tumbuh dan tumbuh terus menjadi besar.”









Oleh karena itu Direktur PTKI sangat mengharapkan kepada semua sivitas akademik untuk mengapresiasi harapan dan cita-cita yang  diinginkan oleh pimpinan dan bergerak bersama-sama untuk mencapai cita-cita tersebut.Sesuai Visi dari direktorat Perguruan Tinggi dari renstra Direktorat  PTKI 2020-2024. Direktur PTKI menambahkan “Visi PTKI adalah menjadikan  PTKIN sebagai pusat pendidikan dan kajian islam moderat dengan mengkokohkan model akulturasi islam dan sains yang inovatif dan bekersama.”





Arskal
Salim menyampaikan bahwa Keinginan rektor IAIN Parepare ini sudah sejalan
dengan visi Dirjen PTKI ini. Dimana rektor IAIN sudah melihat kedepan bagaimana
dari arah perkembangan IAIN Parepare.





“untuk
meraih cita cita tersebut ada beberapa kebijakan yang perlu ditempuh potensi
keilmuan melalui sains dan teknologi dapat dilakukan dengan 6 cara. Mengapa di
anggap penting?, agar semua civitas akademik dapat bersama-sama mempunyai
tujuan tujuan yang sama dan seiramah.” Ujarnya





Jangan
sampai ada PTKIN yang memiliki tujuan yang melenceng dengan tujuan direktorat
PTKI. Sehingga perlu memperhatikan  ke
enam cara tersebut.





Arskal
menjelaskan “pertama, itu Perluasan Akses yang terkendali dan berpendidikan, Akses
ini sudah ada yaitu melalui transformasi STAIN Parepare menjadi IAIN Parepare.  Kedua,Peningkatan izin akreditasi, akreditasi
prodi perlu terus diperhatikan ditingkatkan dan didampingi saat mendapatkan
akreditasi, jadi PTKIN yang masih Akreditasi C Program studinya ini perlu
perhatian.





Ketiga, Peningkatan kualitas dosen dari tingkat muda ke Lektor kemudian dari Lektor ke Lektor Kepala dan seterusnya. Keempat, Akselerasi guru besar. Kelima, Peningkatan tata kelolah yang baik dengan sistem penjaminan mutu internal, dan yang terakhir keenam, adanya Relevansi program studi dan Pasih. Dimana program studi relevan dengan kebutuhan masyarakat.” Jelas Arskal Salim ketika memberikan arahan pada Dialog Akademik kemarin.









Kemudian
pada sambutan rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si, juga mengatakan
bahwa “kita harus melihat bagaimana arah perubahan IAIN parepare Kedepannya.”
Ahmad Sultra rustan juga berharap “IAIN Parepare Bisa berubah bentuk menjadi Universitas
sains  Kota Parepare, seperti Universitas
yang ada di negeri tetangga Malaysia.”





Selanjutnya
Acara dialog ini ditutup dengan tauziyah oleh Dr. H. Suarning, dan dilanjutkan
buka puasa bersama serta shalat magrib berjamaah.


Selasa, 28 Mei 2019

Direktur PTKI Mengapresiasi Pelaksanaan UM PTKIN di IAIN Parepare


Humas IAIN Parepare--- Pelaksanaan ujian UM PTKIN - IAIN Parepare pada tahun ini terasa istimewa. Keistimewaannya karena Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI., Prof. Dr. H. Arskal Salim datang langsung ke kampus IAIN Parepare melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan ujian UM PTKIN - IAIN Parepare, Selasa, 28 Mei.










Direktur PTKI ini tiba sekitar pukul 09.00 wita di kampus IAIN Parepare dan disambut oleh Rektor, Ahmad Sultra Rustan bersama dengan pimpinan kampus lainnya di ruang Rektorat. Selang beberapa menit, Direktur PTKI didampingi Rektor IAIN Parepare langsung menuju ke lokasi ujian. Mereka meninjau dan memantau secara bersama pelaksanaan UM PTKIN - IAIN Parepare yang berada pada tiga lokasi berbeda.










Awalnya, mereka berkunjung ke ruangan peserta ujian jurusan IPA/IPC di gedung perkuliahan FUAD dan selanjutnya ke ruangan laboratorium komputer untuk melihat peserta yang mengukuti ujian melalui sistem Computer Basic Text (BCT). Setelah itu, mereka melanjutkan pantauannya di gedung Auditorium. Lokasi ini adalah pusat pelaksanaan ujian karena menampung sekitar 960 peserta ujian.










Di tempat ini, kujungan Direktur PTKI, Prof. Dr. H. Arskal Salim terbilang lama, sekitar 1 jam. Beliau berkeliling dalam gedung yang berkapasitas 2.000 kursi dan menyaksikan langsung peserta yang sedang serius menjawab soal-soal ujian. Sambil bercengkrama dengan Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan, Direktur PTKI mengecek dan memerhatikan langsung situasi ujian dari atas balkon lantai 2 gedung Auditorium.





Menurut Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan, Direktur PTKI sangat mengapresiasi pelaksanaan ujian UM PTKIN - IAIN Parepare yang terlaksana dengan aman dan lancar. Konsolidasi, koordinasi dan kerjasama semua elemen kampus, khususnya panitia, pengawas, dan pimpinan kampus sehingga ujian ini terlaksana dengan sukses.










Secara umum, pelaksanaan ujian UM PTKIN - IAIN Parepare berjalan dengan baik, aman dan lancar. Hampir tidak ada permasalahan serius yang dihadapi panitia, pengawas dan peserta ujian. Panitia lokal cukup lincah dan responsif dalam melayani peserta, baik dalam memberikan informasi mau pun mengatasi aduan peserta. Sesuai dengan jadwal yang beredar, pelaksanaan ujian ini selesai pada pukul 13.00 wita.










Kehadiran Direktur PTKI ini disambut suka cita oleh seluruh civitas akademika IAIN Parepare. Mereka merasa surprise atas kedatangan Direktur PTKI untuk hadir bersama mereka saat melaksanakan tugas sebagai pengawas pada pelaksanaan ujian UM PTKIN - IAIN Parepare.






"Kunjungan beliau cukup spesial. Sebagai warga kampus, tentu saja kami berbangga hati. Kampus kami, kembali kedatangan pejabat penting dari Kementerian Agama RI," kata Sunandar, salah satu pejabat administrasi yang bertugas sebaga pengawas ruangan.










Rencananya, Arskal Muin akan memberikan pencerahan ilmiah kepada civitas akademik IAIN Parepare pada acara yang dikemas dalam Dialog Akademik dan Silaturrahim yang akan digelar sore harinya pada pukul 16.00 wita di Mesjid kampus Al-Wasilah. Acara ini akan dirangkaikan dengan buka puasa bersama.


Senin, 27 Mei 2019

Dialog Akademik: Direktur PTKI sebut IAIN Parepare layak jadi Universitas Sains


Humas IAIN Parepare - IAIN Parepare melaksanakan silaturahmi dan dialog Akademik yang
dirangkaikan dengan buka puasa bersama di Mesjid Alwasilah kampus IAIN Parepare,
Kemarin, Rabu 28/05/2019. Kegiatan ini dimulai pukul 16.00 hingga menjelang
waktu berbuka puasa.





Dialog akademik ini dihadiri oleh unsur pimpinan, Dosen, Pegawai dan tenaga kontrak. Turut hadir juga Direktur PTKI, Prof. Dr.M.  Arskal Salim Gp, MA yang turut memberikan apresiasi mengenai cita-cita dari rektor IAIN Parepare untuk berubah menjadi Universitas.





Arskal Salim ketika memberikan arahan mengatakan “Sejak awal berdirinya IAIN Parepare ini melihat bahwa sekarang IAIN sudah begitu besar, dimana  Cikal bakalnya tumbuh berawal dari fakultas tarbiyah IAIN Alauddin Makassar kemudian tumbuh dan tumbuh terus menjadi besar.”





Oleh karena itu Direktur PTKI sangat mengharapkan kepada semua sivitas akademik untuk mengapresiasi harapan dan cita-cita yang  diinginkan oleh pimpinan dan bergerak bersama-sama untuk mencapai cita-cita tersebut.Sesuai Visi dari direktorat Perguruan Tinggi dari renstra Direktorat  PTKI 2020-2024. Direktur PTKI menambahkan “Visi PTKI adalah menjadikan  PTKIN sebagai pusat pendidikan dan kajian islam moderat dengan mengkokohkan model akulturasi islam dan sains yang inovatif dan bekersama.”





Arskal
Salim menyampaikan bahwa Keinginan rektor IAIN Parepare ini sudah sejalan
dengan visi Dirjen PTKI ini. Dimana rektor IAIN sudah melihat kedepan bagaimana
dari arah perkembangan IAIN Parepare.





“untuk
meraih cita cita tersebut ada beberapa kebijakan yang perlu ditempuh potensi
keilmuan melalui sains dan teknologi dapat dilakukan dengan 6 cara. Mengapa di
anggap penting?, agar semua civitas akademik dapat bersama-sama mempunyai
tujuan tujuan yang sama dan seiramah.” Ujarnya





Jangan
sampai ada PTKIN yang memiliki tujuan yang melenceng dengan tujuan direktorat
PTKI. Sehingga perlu memperhatikan  ke
enam cara tersebut.





Arskal
menjelaskan “pertama, itu Perluasan Akses yang terkendali dan berpendidikan, Akses
ini sudah ada yaitu melalui transformasi STAIN Parepare menjadi IAIN Parepare.  Kedua,Peningkatan izin akreditasi, akreditasi
prodi perlu terus diperhatikan ditingkatkan dan didampingi saat mendapatkan
akreditasi, jadi PTKIN yang masih Akreditasi C Program studinya ini perlu
perhatian.





Ketiga, Peningkatan kualitas dosen dari tingkat muda ke Lektor kemudian dari Lektor ke Lektor Kepala dan seterusnya. Keempat, Akselerasi guru besar. Kelima, Peningkatan tata kelolah yang baik dengan sistem penjaminan mutu internal, dan yang terakhir keenam, adanya Relevansi program studi dan Pasih. Dimana program studi relevan dengan kebutuhan masyarakat.” Jelas Arskal Salim ketika memberikan arahan pada Dialog Akademik kemarin.





Kemudian
pada sambutan rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si, juga mengatakan
bahwa “kita harus melihat bagaimana arah perubahan IAIN parepare Kedepannya.”
Ahmad Sultra rustan juga berharap “IAIN Parepare Bisa berubah bentuk menjadi Universitas
sains  Kota Parepare, seperti Universitas
yang ada di negeri tetangga Malaysia.”





Selanjutnya
Acara dialog ini ditutup dengan tauziyah oleh Dr. H. Suarning, dan dilanjutkan
buka puasa bersama serta shalat magrib berjamaah.


Direktur PTKI Mengapresiasi Pelaksanaan UM PTKIN di IAIN Parepare


Humas IAIN Parepare--- Pelaksanaan ujian UM PTKIN - IAIN Parepare pada tahun ini terasa istimewa. Keistimewaannya karena Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI., Prof. Dr. H. Arskal Salim datang langsung ke kampus IAIN Parepare melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan ujian UM PTKIN - IAIN Parepare, Selasa, 28 Mei.





Direktur PTKI ini tiba sekitar pukul 09.00 wita di kampus IAIN Parepare dan disambut oleh Rektor, Ahmad Sultra Rustan bersama dengan pimpinan kampus lainnya di ruang Rektorat. Selang beberapa menit, Direktur PTKI didampingi Rektor IAIN Parepare langsung menuju ke lokasi ujian. Mereka meninjau dan memantau secara bersama pelaksanaan UM PTKIN - IAIN Parepare yang berada pada tiga lokasi berbeda.





Awalnya, mereka berkunjung ke ruangan peserta ujian jurusan IPA/IPC di gedung perkuliahan FUAD dan selanjutnya ke ruangan laboratorium komputer untuk melihat peserta yang mengukuti ujian melalui sistem Computer Basic Text (BCT). Setelah itu, mereka melanjutkan pantauannya di gedung Auditorium. Lokasi ini adalah pusat pelaksanaan ujian karena menampung sekitar 960 peserta ujian.





Di tempat ini, kujungan Direktur PTKI, Prof. Dr. H. Arskal Salim terbilang lama, sekitar 1 jam. Beliau berkeliling dalam gedung yang berkapasitas 2.000 kursi dan menyaksikan langsung peserta yang sedang serius menjawab soal-soal ujian. Sambil bercengkrama dengan Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan, Direktur PTKI mengecek dan memerhatikan langsung situasi ujian dari atas balkon lantai 2 gedung Auditorium.





Menurut Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan, Direktur PTKI sangat mengapresiasi pelaksanaan ujian UM PTKIN - IAIN Parepare yang terlaksana dengan aman dan lancar. Konsolidasi, koordinasi dan kerjasama semua elemen kampus, khususnya panitia, pengawas, dan pimpinan kampus sehingga ujian ini terlaksana dengan sukses.






Secara umum, pelaksanaan ujian UM PTKIN - IAIN Parepare berjalan dengan baik, aman dan lancar. Hampir tidak ada permasalahan serius yang dihadapi panitia, pengawas dan peserta ujian. Panitia lokal cukup lincah dan responsif dalam melayani peserta, baik dalam memberikan informasi mau pun mengatasi aduan peserta. Sesuai dengan jadwal yang beredar, pelaksanaan ujian ini selesai pada pukul 13.00 wita.





Kehadiran Direktur PTKI ini disambut suka cita oleh seluruh civitas akademika IAIN Parepare. Mereka merasa surprise atas kedatangan Direktur PTKI untuk hadir bersama mereka saat melaksanakan tugas sebagai pengawas pada pelaksanaan ujian UM PTKIN - IAIN Parepare.





"Kunjungan beliau cukup spesial. Sebagai warga kampus, tentu saja kami berbangga hati. Kampus kami, kembali kedatangan pejabat penting dari Kementerian Agama RI," kata Sunandar, salah satu pejabat administrasi yang bertugas sebaga pengawas ruangan.





Rencananya, Arskal Muin akan memberikan pencerahan ilmiah kepada civitas akademik IAIN Parepare pada acara yang dikemas dalam Dialog Akademik dan Silaturrahim yang akan digelar sore harinya pada pukul 16.00 wita di Mesjid kampus Al-Wasilah. Acara ini akan dirangkaikan dengan buka puasa bersama.


Cek Lokasi Ujian, Calon Mahasiswa; Wow... Kampus IAIN Keren!!!


Humas IAIN Parepare--- Persiapan ujian Nasional UM PTKIN yang dipusatkan di IAIN Parepare dinyatakan final dan rampung hari ini. Berbagai persiapan telah maksimalkan oleh panitia, termasuk ruangan ujian dan segala kelengkapannya.





Seperti yang diinformasikan sebelumnya, tempat pelaksanaan ujian UM PTKIN di IAIN Parepare di pusatkan di tiga tempat. Peserta yang mengikuti ujian melalui tes tertulis akan menempati gedung Auditorium dan gedung perkuliahan FUAD, sementara yang ujian melalui Computer Basic Test (CBT) akan berlangsung di Laboratorium Komputer di Gedung TIPD.





Hari ini, Senin, 27 Mei, Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan bersama dengan Wakil Rektor Bidang AUPK, Sudirman L., mengecek dan memantau tempat pelaksanaan ujian di gedung Auditorium. Beliau dengan teliti mengecek kursi dan nomor tes peserta yang tertempel sambil sesekali bertanya kepada panitia. Rektor bahkan secara runtut memeriksa kursi mulai dari belakang ke ujung depan yang ada di lantai 1 dan lantai 2.





Wakil Rektor Sudirman L., mengingatkan panitia agar tidak lupa membuat petunjuk posisi (denah) tempat ujian pada pintu masuk, khususnya yang berada di lantai 2. Beliau khawatir, jika ada peserta yang belum mengecek tempat duduknya pada hari sebelumnya, akan kelabakan mencari kursinya pada hari H.





Secara keseluruhan, persiapan pelaksanaan ujian UM PTKIN sudah final dan rampung. Pengawas, tempat, alat ujian dan tes, peserta dan perangkat lainnya sudah siap semuanya. Hari ini, para pengawas dan peserta sudah berdatangan di lokasi ujian untuk memperjelas posisi mereka masing-masing.





Peserta yang akan ujian UM PTKIN di kampus IAIN Parepare berjumlah 1.382 orang. Mereka berdatangan dari wilayah Ajatappareng dan sekitarnya. Hanya saja, tidak semua yang ikut ujian di sini, mendaftar di IAIN Parepare, melainkan mendaftar di kampus lain. Sebaliknya, banyak yang mendaftar di IAIN Parepare tetapi mengikuti ujian di kampus lain, misalnya di UIN Makassar, IAIN Palopo dan lain-lain.





Para peserta yang dimintai keterangannya saat mengecek lokasi di Auditorium mengakui puas dan takjub dengan tempat ujian. "Saya merasa suprise dengan tempat ujian. Ruangan ini sangat megah, ibarat berada di stadion bola di Eropa, waaoo!!! kampus IAIN Parepare keren," ujar Faisal, salah satu peserta ujian.





"Saya jadi bangga mendaftar di kampus IAIN, ternyata gedung-gedungnya bertingkat," sela teman Faisal lainnya, yang mengaku bernama Erwin. Menurutnya, mereka datang jauh dari pedalaman di kabupaten Pinrang, tepatnya di kampung Loka yang terletak di daerah pegunungan Pinrang.





Mereka mengaku puas setelah berkeliling kampus. Awalnya, mereka mengira kampus IAIN Parepare biasa-biasa saja, tapi nyatanya justru luar biasa dengan gedung-gedung perkuliahan yang bertingkat. "Sebagai orang dari kampung, kami bangga, mudah-mudahan bisa lulus dan kuliah di kampus ini," ungkap Erwin penuh harap.


Asah Kepekaan Sosial, Mahasiswa Gelar Aksi


Humas IAIN Parepare--- Melalui prakarsa Himpunan Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Islam (HIMA PRODI HEI) Fakultas Syariah dam Hukum Islam, mahasiswa dan pimpinan Prodi Hukum Ekonomi Islam menggelar aksi peduli sebagai bagian dari amaliyah Ramadhan, Kamis, 23 Mei 2019.





Aksi peduli ini dilakukan dalam bentuk berbagi buka puasa kepada masyarakat sekitar kampus dan juga kepada mahasiswa. Pengurus HIMA Prodi HEI turun membagikan makanan buka puasa langsung kepada masyadakat dengan menelusuri jalan-jalan setapak. Mereka menyasar masyarakat yang dinilai kurang mampu dan para mahasiswa indokos di sekitar kampus.





Puluhan mahasiswa bergerak bersama membawa bungkusan makanan jelang buka puasa. Mereka melakukan dengan senang hati, tanpa rasa minder dan penuh semangat. "Kami senang membagi-bagikan makanan ini meski agak terasa melelahkan. Memberi dan menyediakan makanan bagi orang yang berpuasa itu pahalanya berlipat ganda," ujar salah satu mahasiswa yang dimintai keterangannya.





Aksi yang sama pada hari yang sama, juga dilakukan mahasiswa Prodi Ahwal al Asysakhsiyah (AS) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare. Di bawah koordinasi langsung Ketua Prodinya, Hj. Rusdaya Basri, mahasiswa bergerak jauh di luar kampus berbagi takjil buka puasa. Mereka justru menyasar warga disekitar pelabuhan dan lapangan A. Makkasau kota Parepare, khususnya para tukang becak, buruh, penumpamg kapal serta kaum dhuafa.





Hj. Rusdaya Basri yang turun langsung ke jalanan bersama mahasiswa mengatakan aksi sosial ini adalah bentuk kepedulian mahasiswa di bulan Ramadhan ini. "Mahasiswa yang menginisiasi sekaligus melaksanakan aksi ini. Kami sebagai Ketua Prodi berkewajiban mengsupport dan mengarahkan mereka dalam melaksanakan kegiatan yang sifatnya positif," katanya menjelaskan.





Hal senada, juga diungkapkan Ketua Prodi Hukum Ekonomi Islam, Andi Bahri. Menurutnya, aksi ini murni inisiatif dari mahasiswa melalui pengurus Hima Prodi dan HMJ Syariah. Mereka peduli dan aksinya harus didukung penuh.





Aksi berbagi makanan atau takjil buka puasa ini diakhiri dengan buka puasa bersama yang berlangsung di gedung Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam. Selain mahasiswa, buka puasa bersama ini juga dihadiri para pimpinan fakultas, seperti Dekan, Wakil Dekan, Ketua Prodi, para dosen, dan pegawai lingkup Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam.






Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam, Muliati sangat mendukung dan mengapresiasi aksi peduli yang digelar Prodi HEI dan AS ini. "Aksi ini kelihatannya sederhana, tetapi dibalik itu mengandung makna yang cukup dalam, terutama menjadi pembelajaran bagi anak-anak kita. Mereka sedang menumbuhkan kepekaan dan kepedulian sosialnya. Ramadhan mengajarkan kita tentang hal ini dan mereka mahasiswa sedang dalam proses pembelajaran Ramadhan tersebut," sambutnya menuturkan.


Technical Meeting Ujian UM PTKIN; Pengawas Terlambat Langsung Ganti


Humas IAIN Parepare--- Berdasarkan keputusan Panitia Nasional UM PTKIN, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare merupakan salah satu PTKIN yang ditunjuk sebagai penyelenggara pelaksanaan ujian tertulis ujian masuk PTKIN yang akan diselenggarakan pada hari Selasa, 28 Mei 2019.





Untuk pelaksanaan ujian tersebut, panitia lokal UM PTKIN IAIN Parepare melakukan technical meeting dalam rangka membicarakan persiapan ujian. Rapat yang dihadiri Rektor, para Wakil Rektor, para Dekan dan Wakil dekan beserta panitia dan pengawas yang berjumlah sekitar 150 orang berlangsung ba'da shalat Jumat, 24 Mei di Aula kampus.





Dalam arahannya, Rektor IAIN Parepare mengharapkan agar panitia dan pengawas ujian memahami secara detail aturan-aturan pelaksanaan ujian UM PTKIN. Sehingga, pada saat hari H pelaksanaan ujian, tidak perlu lagi ada pengawas ruangan yang bertanya-tanya, jika menemukan permasalahan di lokasi ujian.





Semua pengawas harus siap melaksanakan tugas dan tidak perlu lagi ada kesalahan administrasi atau pengambilan tindakan yang keliru. Rektor menginginkan agar pelaksanaan UM PTKIN yang sifatnya nasional ini berlangsung secara tertib, teratur dan lancar.





Untuk itu, Ahmad Sultra Rustan memberikan warning kepada semua panitia dan pengawas ruangan agar disiplin dengan datang tepat waktu di lokasi tempat tugasnya masing-masing. "Saya minta kepada pengawas on time/tepat waktu datang ke lokasi tugas. Jika ada pengawas yang terlambat, silahkan diganti saja," tegas Rektor memberi instruksi kepada Ketua panitia. Selama ini, Rektor dikenal sebagai pimpinan yang cukup konsisten dan sangat memperhatikan ketepatan waktu acara.





Dalam rapat ini, juga terungkap jika Rektor IAIN Parepare telah menyetujui permintaan panitia agar pelaksanaan ujian tes tertulis UM PTKIN dipusatkan di gedung Auditorium. Seperti diketahui, gedung Auditorium milik IAIN Parepare merupakan gedung termegah di wilayah Ajatappareng. Gedung ini berkapasitas 2.000 orang memiliki desain interior yang memberikan kenyamanan dalam ruangan. "Gedung auditorium ini dipilih agar para peserta dapat betah dan merasa nyaman dalam mengikuti ujian," ujar salah satu panitia yang dikonfirmasi disela-sela rapat.





Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Ketua panitia lokal, Musyarif, peserta atau calon mahasiswa baru yang akan mengikuti ujian di kampus iAIN Parepare berjumlah 1.382 orang yang akan mengikuti ujian tertulis dan 120 orang yang akan ujian secara Computer basic teks (CBT). Para peserta yang mengikuti ujian tertulis ini, tidak semuanya pendaftar di IAIN Parepare, melainkan ada juga yang mendaftar di PTKIN lainnya, seperti UIN Makassar, UIN Jakarta, UIN Malang dan lain-lain. Panitia lokal di IAIN Parepare hanya memfasilitasi pelaksana ujiannya. Kuota yang diterima IAIN Parepare pada jalur ini hanya sekitar 700an orang, sementara jumlah yang mendaftar mencapai ribuan orang.


Tingkatkan Sinergitas dengan Olah hati dan Olahraga, PORMA Gelar Buka Puasa Bersama


Humas IAIN Parepare - Keluarga besar Persatuan Olahraga Mahasiswa (PORMA) IAIN Parepare melaksanakan Kegiatan Dialog dan buka bersama. Kemarin, Pada hari sabtu. 25/05/2019. Dengan mengusung tema “Sinergitas Olah Hati dan Olah Raga.









Dialog ini digelar di Auditorium IAIN Parepare dengan Menghadirkan sebagai narasumber yaitu Wakil rektor Bidang Kemahasiswan dan Kerjasama, Dr. Muhammad Saleh, M.Ag., dan pembina Porma, Dr. Fikri, S.Ag., M.HI .









Ketua Porma, Amiruddin menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk menghadirkan kebersamaan dibulanyang penuh berkah.“tujuan dari kegiatan ini untuk mempererat tali silaturahmi dan mempererat kebersamaan dibulan suci ramadhan ini” ungkapnya.





warek
III Dr. Muhammad Saleh, M.Ag., sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan
ini. Ia juga menyampaikan bahwa “Olah hati dan Olah raga merupakan perpaduan
yang apik untuk melahirkan sosok olahragawan yang profesional, serta menjunjung
Sportivitas”.





Lebih lanjut Warek III juga menyampaikan bahwa dengan olahpikir dan olahraga  ini juga akan berpengaruh langsung pada kecerdasan seseorang, sehingga sepantasnya olahragawan itu cerdas, dan dapat menyelesaikan studi tepat waktu”.









Kegiatan
ini awalnya dijadwalkan  pukul 16.00 WITA
namun karena bertepatan dengan kegiatan lain sehingga molor sampai pada pukul
17.00 WITA. dihadiri juga oleh ketua Dewan Mahasiswa serta pengurus UKM lainnya
yang berada di lingkup IAIN Parepare.


Pengumuman Hasil Tes Masuk Asrama Kampus IAIN Parepare (Jalur SPAN PTKIN)








Cek Lokasi Ujian, Calon Mahasiswa; Wow... Kampus IAIN Keren!!!


Humas IAIN Parepare--- Persiapan ujian Nasional UM PTKIN yang dipusatkan di IAIN Parepare dinyatakan final dan rampung hari ini. Berbagai persiapan telah maksimalkan oleh panitia, termasuk ruangan ujian dan segala kelengkapannya.










Seperti yang diinformasikan sebelumnya, tempat pelaksanaan ujian UM PTKIN di IAIN Parepare di pusatkan di tiga tempat. Peserta yang mengikuti ujian melalui tes tertulis akan menempati gedung Auditorium dan gedung perkuliahan FUAD, sementara yang ujian melalui Computer Basic Test (CBT) akan berlangsung di Laboratorium Komputer di Gedung TIPD.










Hari ini, Senin, 27 Mei, Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan bersama dengan Wakil Rektor Bidang AUPK, Sudirman L., mengecek dan memantau tempat pelaksanaan ujian di gedung Auditorium. Beliau dengan teliti mengecek kursi dan nomor tes peserta yang tertempel sambil sesekali bertanya kepada panitia. Rektor bahkan secara runtut memeriksa kursi mulai dari belakang ke ujung depan yang ada di lantai 1 dan lantai 2.










Wakil Rektor Sudirman L., mengingatkan panitia agar tidak lupa membuat petunjuk posisi (denah) tempat ujian pada pintu masuk, khususnya yang berada di lantai 2. Beliau khawatir, jika ada peserta yang belum mengecek tempat duduknya pada hari sebelumnya, akan kelabakan mencari kursinya pada hari H.










Secara keseluruhan, persiapan pelaksanaan ujian UM PTKIN sudah final dan rampung. Pengawas, tempat, alat ujian dan tes, peserta dan perangkat lainnya sudah siap semuanya. Hari ini, para pengawas dan peserta sudah berdatangan di lokasi ujian untuk memperjelas posisi mereka masing-masing.










Peserta yang akan ujian UM PTKIN di kampus IAIN Parepare berjumlah 1.382 orang. Mereka berdatangan dari wilayah Ajatappareng dan sekitarnya. Hanya saja, tidak semua yang ikut ujian di sini, mendaftar di IAIN Parepare, melainkan mendaftar di kampus lain. Sebaliknya, banyak yang mendaftar di IAIN Parepare tetapi mengikuti ujian di kampus lain, misalnya di UIN Makassar, IAIN Palopo dan lain-lain.






Para peserta yang dimintai keterangannya saat mengecek lokasi di Auditorium mengakui puas dan takjub dengan tempat ujian. "Saya merasa suprise dengan tempat ujian. Ruangan ini sangat megah, ibarat berada di stadion bola di Eropa, waaoo!!! kampus IAIN Parepare keren," ujar Faisal, salah satu peserta ujian.





"Saya jadi bangga mendaftar di kampus IAIN, ternyata gedung-gedungnya bertingkat," sela teman Faisal lainnya, yang mengaku bernama Erwin. Menurutnya, mereka datang jauh dari pedalaman di kabupaten Pinrang, tepatnya di kampung Loka yang terletak di daerah pegunungan Pinrang.










Mereka mengaku puas setelah berkeliling kampus. Awalnya, mereka mengira kampus IAIN Parepare biasa-biasa saja, tapi nyatanya justru luar biasa dengan gedung-gedung perkuliahan yang bertingkat. "Sebagai orang dari kampung, kami bangga, mudah-mudahan bisa lulus dan kuliah di kampus ini," ungkap Erwin penuh harap.


Mendakwah ke Pelosok Kampung Muallaf


Humas IAIN Parepare--- Momentum bulan suci Ramadhan dimanfaatkan oleh Prodi Tadris IPS untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat Kampung Muallaf Darussalam Desa Betteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang selama sepekan mulai dari tanggal 15 Mei 2019 sampai tanggal 21 Mei 2019.









Kegiatan pendampingan diikuti oleh duta relawan mahasiswa Prodi Tadris IPS Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare sebanyak 6 Orang yang terdiri dari perwakilan setiap angkatan.






Guntur salah seorang tokoh masyarakat kampung muallaf sangat mengapresiasi kedatangan mahasiswa Prodi Tadris IPS untuk berbagi pengetahuan dengan masyarakat, pasalnya selama bulan ramadhan masyarakat sepi dengan kegiatan amaliah ramadhan karena tidak ada Pembina yang mengarahkan mereka.










Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama berada di kampung muallaf diantaranya, berbagi pengetahuan tentang keagamaan dengan masyarakat, membina anank-anak untuk mengaji, menapaki jejak anak-anak kampung muallaf yang harus menempuh jarak kurang lebih 10 km untuk menempuh pendidikan, menginspirasi anak-anak dengan tontonan kartun yang bernuansa islami.









Lilis seorang duta relawan, mengungkapakn bahwa selama satu pekan kami berada di kampung muallaf, banyak hal yang dapat kami pelajari dari masyarakat di sana, diantaranya semangat mereka untuk terus mau belajar tentang islam, kehangatan persaudaraan diantara semua masyarakat kampung muallaf yang saling menguatkan satu sama lain, meskipun jumlah kepala keluarga disana sebanyak 16 KK dan keceriaan anak-anak yang tak pernah lelah untuk berjalan kaki puluhan km menumpuh pendidikan.









Bilal seorang anak kampung muallah, mengungkapkan rasa senangnya bisa belajar dengan kakak-kakak dari Prodi Tadris IPS IAIN Parepare. Semenjak kedatangan kakak-kakak di kampung ini kami merasa sangat senang karena sebelumnya anak-anak yang ada dikampung ini hanya menghabiskan waktu mereka untuk berenang di pinggir sungai dan bermain saja tapi semenjak ada kakak-kakak Pembina kami mulai lagi untuk bisa belajar mengaji, belajar tentang pengetahuan umum, dan belajar tentang islam.





Dr. Ahdar, M.Pd.I, selaku ketua Prodi Tadris IPS mengungkapkan rasa syukurnya karena duta relawan mampu untuk menjalankan tugasnya dengan baik selama berada di kampung muallaf. Terlaksananya kegiatan ini sebagai wujud pengaplikasian ilmu-ilmu yang didapatkan oleh mahasiswa dibangku perkuliahan dan sebagai langkah awal untuk mahasiswa dapat berbaur dan sharing knowledge dengan masyarakat.






Harapan terbesar masyarakat kampung muallaf, mereka sangat membutuhkan pembinaan terutama untuk anak-anak agar lebih memahami tentang agama islam. Anak-anak sebagai generasi penerus harus dikuatkan pondasi agamanya, itulah kenapa kami sangat mengharapkan uluran tangan dari masyarakat agar dapat membantu anak-anak kami dalam memahami agama islam yang Rahmatan Lil Alamin.


Minggu, 26 Mei 2019

Amandemen Konstitusi, Anggota DPRD dan Komisioner KPUD Sambangi Kampus


Humas IAIN Parepare--- Sabtu, 25 Mei, sekitar pukul 13.30 wita, dua pejabat daerah di kota Parepare, yaitu anggota DPRD, H. Minhajuddin Ahmad dan Ketua KPUD terlihat datang di kampus IAIN Parepare. Keduanya datang untuk menghadiri undangan Ketua Senat Mahasiswa IAIN Parepare pada acara kegiatan Dialog Legislasi yang mereka adakan.










Mereka menjadi narasumber utama pada kegiatan Dialog Legislasi yang digelar pengurus Senat Mahasiswa (Sema) IAIN Parepare di Aula, Sabtu, 25 Mei. Keduanya dimintai pendapat oleh para aktivis organisasi mahasiswa dalam upaya perubahan atau amandemen undang-undang organisasi kemahasiswaan yang mereka miliki.










"Pengurus Senat Mahasiswa sedang merancang perundang-undangan tentang organisasi kemahasiswaan dengan berupaya mengadopsi sistem perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Kami mengundang mereka berdua untuk memperkaya dan menambah wawasan kami dalam menggodok perubahan konstitusi undang-undang organisasi kemahasiswaan. Perundang-undangan yang sedang kami rancang akan menggunakan sistem pemilu mahasiswa secara langsung dan serentak," ujar Ketua Senat Mahasiswa, Musriadi ketika dihubungi.










Pada kesempatan ini, H. Minhajuddin Ahmad, anggota DPRD kota Parepare tiga periode ini memberikan pandangannya tentang kerangka dasar tugas legislasi, perumusan dan perubahan perundangan-undangan yang sering dilakukannya sebagai anggota DPRD.





Dia menyarankan, jika Senat Mahasiswa ingin mengamandemen peraturan mereka, seyogyanya aspiratif dengan mendengarkan aspirasi dan pendapat dari semua kalangan, khususnya para mahasiswa yang terhimpun dalam organisasi kemahasiswaan dan juga regulasi-regulasi yang ada di perguruan tinggi. Menyerap aspirasi dari bawah itu penting sebelum merumuskan naskah akademik sebuah rancangan perundang-undangan.






Sementara itu, Ketua KPUD kota Parepare, Hasruddin Husain lebih banyak menyampaikan perihal perundang-undangan dan pengalamannya yang terkait dengan penyelenggaraan Pemilu. Jika Senat Mahasiswa mengadopsi sistem pemilu di Indonesia, maka piranti utama yang disiapkan selain perundangan-undangan adalah pembentukan lembaga penyelenggara yang independen. Piranti utama ini harus diback up dengan aturan pelaksana pemilu yang detail.






Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Muhammad Saleh yang menghadiri acara ini mengungkapkan harapannya agar Dialog Legislasi memberikan kontribusi dan masukan yang berarti kepada Senat Mahasiswa dalam menyusun konstitusinya. "Tapi saya mengingatkan agar tetap membaca dan merujuk pada regulasi tentang organisasi kemahasiswaan yang dikeluarkan Kementerian Agama RI melalui Dirjen Pendidikan Islam. Silahkan dibaca dan dicermati aturan-aturan tersebut agar tidak bertentangan dengan perundangan-undangan yang sedang dirancang," pesannya.






Acara Dialog Legislasi ini diakhiri dengan buka puasa bersama dengan seluruh peserta yang hadir. Bagi H. Minhajuddin Ahmad, kehadirannya di kampus IAIN Parepare merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri, karena beliau adalah mantan aktivis dan alumni STAIN Parepare beberapa tahun silam.


Sabtu, 25 Mei 2019

Tingkatkan Sinergitas dengan Olah hati dan Olahraga, PORMA Gelar Buka Puasa Bersama


Humas IAIN Parepare - Keluarga besar Persatuan Olahraga Mahasiswa (PORMA) IAIN Parepare melaksanakan Kegiatan Dialog dan buka bersama. Kemarin, Pada hari sabtu. 25/05/2019. Dengan mengusung tema “Sinergitas Olah Hati dan Olah Raga.





Dialog ini digelar di Auditorium IAIN Parepare dengan Menghadirkan sebagai narasumber yaitu Wakil rektor Bidang Kemahasiswan dan Kerjasama, Dr. Muhammad Saleh, M.Ag., dan pembina Porma, Dr. Fikri, S.Ag., M.HI .





Ketua Porma, Amiruddin menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk menghadirkan kebersamaan dibulanyang penuh berkah.“tujuan dari kegiatan ini untuk mempererat tali silaturahmi dan mempererat kebersamaan dibulan suci ramadhan ini” ungkapnya.





warek
III Dr. Muhammad Saleh, M.Ag., sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan
ini. Ia juga menyampaikan bahwa “Olah hati dan Olah raga merupakan perpaduan
yang apik untuk melahirkan sosok olahragawan yang profesional, serta menjunjung
Sportivitas”.





Lebih lanjut Warek III juga menyampaikan bahwa dengan olahpikir dan olahraga  ini juga akan berpengaruh langsung pada kecerdasan seseorang, sehingga sepantasnya olahragawan itu cerdas, dan dapat menyelesaikan studi tepat waktu”.





Kegiatan
ini awalnya dijadwalkan  pukul 16.00 WITA
namun karena bertepatan dengan kegiatan lain sehingga molor sampai pada pukul
17.00 WITA. dihadiri juga oleh ketua Dewan Mahasiswa serta pengurus UKM lainnya
yang berada di lingkup IAIN Parepare.


Amandemen Konstitusi, Anggota DPRD dan Komisioner KPUD Sambangi Kampus


Humas IAIN Parepare--- Sabtu, 25 Mei, sekitar pukul 13.30 wita, dua pejabat daerah di kota Parepare, yaitu anggota DPRD, H. Minhajuddin Ahmad dan Ketua KPUD terlihat datang di kampus IAIN Parepare. Keduanya datang untuk menghadiri undangan Ketua Senat Mahasiswa IAIN Parepare pada acara kegiatan Dialog Legislasi yang mereka adakan.





Mereka menjadi narasumber utama pada kegiatan Dialog Legislasi yang digelar pengurus Senat Mahasiswa (Sema) IAIN Parepare di Aula, Sabtu, 25 Mei 2019. Keduanya dimintai pendapat oleh para aktivis organisasi mahasiswa dalam upaya perubahan atau amandemen undang-undang organisasi kemahasiswaan yang mereka miliki.





"Pengurus Senat Mahasiswa sedang merancang perundang-undangan tentang organisasi kemahasiswaan dengan berupaya mengadopsi sistem perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Kami mengundang mereka berdua untuk memperkaya dan menambah wawasan kami dalam menggodok perubahan konstitusi undang-undang organisasi kemahasiswaan. Perundang-undangan yang sedang kami rancang akan menggunakan sistem pemilu mahasiswa secara langsung dan serentak," ujar Ketua Senat Mahasiswa, Musriadi ketika dihubungi.





Pada kesempatan ini, H. Minhajuddin Ahmad, anggota DPRD kota Parepare tiga periode ini memberikan pandangannya tentang kerangka dasar tugas legislasi, perumusan dan perubahan perundangan-undangan yang sering dilakukannya sebagai anggota DPRD.





Dia menyarankan, jika Senat Mahasiswa ingin mengamandemen peraturan mereka, seyogyanya aspiratif dengan mendengarkan aspirasi dan pendapat dari semua kalangan, khususnya para mahasiswa yang terhimpun dalam organisasi kemahasiswaan dan juga regulasi-regulasi yang ada di perguruan tinggi. Menyerap aspirasi dari bawah itu penting sebelum merumuskan naskah akademik sebuah rancangan perundang-undangan.





Sementara itu, Ketua KPUD kota Parepare, Hasruddin Husain lebih banyak menyampaikan perihal perundang-undangan dan pengalamannya yang terkait dengan penyelenggaraan Pemilu. Jika Senat Mahasiswa mengadopsi sistem pemilu di Indonesia, maka piranti utama yang disiapkan selain perundangan-undangan adalah pembentukan lembaga penyelenggara yang independen. Piranti utama ini harus diback up dengan aturan pelaksana pemilu yang detail.





Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Muhammad Saleh yang menghadiri acara ini mengungkapkan harapannya agar Dialog Legislasi memberikan kontribusi dan masukan yang berarti kepada Senat Mahasiswa dalam menyusun konstitusinya. "Tapi saya mengingatkan agar tetap membaca dan merujuk pada regulasi tentang organisasi kemahasiswaan yang dikeluarkan Kementerian Agama RI melalui Dirjen Pendidikan Islam. Silahkan dibaca dan dicermati aturan-aturan tersebut agar tidak bertentangan dengan perundangan-undangan yang sedang dirancang," pesannya.





Acara Dialog Legislasi ini diakhiri dengan buka puasa bersama dengan seluruh peserta yang hadir. Bagi H. Minhajuddin Ahmad, kehadirannya di kampus IAIN Parepare merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri, karena beliau adalah mantan aktivis dan alumni STAIN Parepare beberapa tahun silam.


Info: Ujian UM PTKIN IAIN Parepare


INFO PENTING PESERTA UJIAN UM PTKIN IAIN PAREPARE





KEWAJIBAN PESERTA





Menempati tempat duduk sesuai dengan nomor peserta masing-masing
Hanya membawa alat tulis berupa :
Karet Penghapus
Rautan Pensil
Pensil 2B
Papan Ujian7
Membawa dokumen resmi yang dimiliki (ijasah, SKL, dsb)





WAKTU PELAKSANAAN





Selasa, 28 Mei 2019





Pukul 07.00 Wita





LOKASI UJIAN





IPS 1-IPS 47 DI AUDITORIUM IAIN PAREPARE





IPS 48-IPS 54 DI GEDUNG N IAIN PAREPARE





IPC 1-IPC 5 DI GEDUNG N IAIN PAREPARE





IPC 6 – IPC 8 GEDUNG L IAIN PAREPARE





IPA 1-IPA 2 GEDUNG RUANG SEMINAR FUAD IAIN PARERPARE





CBT 1- CBT 2 GEDUNG LAB TERPADU IAIN PAREPARE






Jumat, 24 Mei 2019

Asah Kepekaan Sosial, Mahasiswa Gelar Aksi


Humas IAIN Parepare--- Melalui prakarsa Himpunan Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Islam (HIMA PRODI HEI) Fakultas Syariah dam Hukum Islam, mahasiswa dan pimpinan Prodi Hukum Ekonomi Islam menggelar aksi peduli sebagai bagian dari amaliyah Ramadhan, Kamis, 23 Mei.










Aksi peduli ini dilakukan dalam bentuk berbagi buka puasa kepada masyarakat sekitar kampus dan juga kepada mahasiswa. Pengurus HIMA Prodi HEI turun membagikan makanan buka puasa langsung kepada masyadakat dengan menelusuri jalan-jalan setapak. Mereka menyasar masyarakat yang dinilai kurang mampu dan para mahasiswa indokos di sekitar kampus.










Puluhan mahasiswa bergerak bersama membawa bungkusan makanan jelang buka puasa. Mereka melakukan dengan senang hati, tanpa rasa minder dan penuh semangat. "Kami senang membagi-bagikan makanan ini meski agak terasa melelahkan. Memberi dan menyediakan makanan bagi orang yang berpuasa itu pahalanya berlipat ganda," ujar salah satu mahasiswa yang dimintai keterangannya.














Aksi yang sama pada hari yang sama, juga dilakukan mahasiswa Prodi Ahwal al Asysakhsiyah (AS) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare. Di bawah koordinasi langsung Ketua Prodinya, Hj. Rusdaya Basri, mahasiswa bergerak jauh di luar kampus berbagi takjil buka puasa. Mereka justru menyasar warga disekitar pelabuhan dan lapangan A. Makkasau kota Parepare, khususnya para tukang becak, buruh, penumpamg kapal serta kaum dhuafa.










Hj. Rusdaya Basri yang turun langsung ke jalanan bersama mahasiswa mengatakan aksi sosial ini adalah bentuk kepedulian mahasiswa di bulan Ramadhan ini. "Mahasiswa yang menginisiasi sekaligus melaksanakan aksi ini. Kami sebagai Ketua Prodi berkewajiban mengsupport dan mengarahkan mereka dalam melaksanakan kegiatan yang sifatnya positif," katanya menjelaskan.





Hal senada, juga diungkapkan Ketua Prodi Hukum Ekonomi Islam, Andi Bahri. Menurutnya, aksi ini murni inisiatif dari mahasiswa melalui pengurus Hima Prodi dan HMJ Syariah. Mereka peduli dan aksinya harus didukung penuh.










Aksi berbagi makanan atau takjil buka puasa ini diakhiri dengan buka puasa bersama yang berlangsung di gedung Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam. Selain mahasiswa, buka puasa bersama ini juga dihadiri para pimpinan fakultas, seperti Dekan, Wakil Dekan, Ketua Prodi, para dosen, dan pegawai lingkup Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam.






Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam, Muliati sangat mendukung dan mengapresiasi aksi peduli yang digelar Prodi HEI dan AS ini. "Aksi ini kelihatannya sederhana, tetapi dibalik itu mengandung makna yang cukup dalam, terutama menjadi pembelajaran bagi anak-anak kita. Mereka sedang menumbuhkan kepekaan dan kepedulian sosialnya. Ramadhan mengajarkan kita tentang hal ini dan mereka mahasiswa sedang dalam proses pembelajaran Ramadhan tersebut," sambutnya menuturkan.


Technical Meeting Ujian UM PTKIN; Pengawas Terlambat Langsung Ganti


Humas IAIN Parepare--- Berdasarkan keputusan Panitia Nasional UM PTKIN, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare merupakan salah satu PTKIN yang ditunjuk sebagai penyelenggara pelaksanaan ujian tertulis ujian masuk PTKIN yang akan diselenggarakan pada hari Selasa, 28 Mei 2019.










Untuk pelaksanaan ujian tersebut, panitia lokal UM PTKIN IAIN Parepare melakukan technical meeting dalam rangka membicarakan persiapan ujian. Rapat yang dihadiri Rektor, para Wakil Rektor, para Dekan dan Wakil dekan beserta panitia dan pengawas yang berjumlah sekitar 150 orang berlangsung ba'da shalat Jumat, 24 Mei di Aula kampus.






Dalam arahannya, Rektor IAIN Parepare mengharapkan agar panitia dan pengawas ujian memahami secara detail aturan-aturan pelaksanaan ujian UM PTKIN. Sehingga, pada saat hari H pelaksanaan ujian, tidak perlu lagi ada pengawas ruangan yang bertanya-tanya, jika menemukan permasalahan di lokasi ujian.









Semua pengawas harus siap melaksanakan tugas dan tidak perlu lagi ada kesalahan administrasi atau pengambilan tindakan yang keliru. Rektor menginginkan agar pelaksanaan UM PTKIN yang sifatnya nasional ini berlangsung secara tertib, teratur dan lancar.










Untuk itu, Ahmad Sultra Rustan memberikan warning kepada semua panitia dan pengawas ruangan agar disiplin dengan datang tepat waktu di lokasi tempat tugasnya masing-masing. "Saya minta kepada pengawas on time/tepat waktu datang ke lokasi tugas. Jika ada pengawas yang terlambat, silahkan diganti saja," tegas Rektor memberi instruksi kepada Ketua panitia. Selama ini, Rektor dikenal sebagai pimpinan yang cukup konsisten dan sangat memperhatikan ketepatan waktu acara.










Dalam rapat ini, juga terungkap jika Rektor IAIN Parepare telah menyetujui permintaan panitia agar pelaksanaan ujian tes tertulis UM PTKIN dipusatkan di gedung Auditorium. Seperti diketahui, gedung Auditorium milik IAIN Parepare merupakan gedung termegah di wilayah Ajatappareng. Gedung ini berkapasitas 2.000 orang memiliki desain interior yang memberikan kenyamanan dalam ruangan. "Gedung auditorium ini dipilih agar para peserta dapat betah dan merasa nyaman dalam mengikuti ujian," ujar salah satu panitia yang dikonfirmasi disela-sela rapat.






Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Ketua panitia lokal, Musyarif, peserta atau calon mahasiswa baru yang akan mengikuti ujian di kampus iAIN Parepare berjumlah 1.382 orang yang akan mengikuti ujian tertulis dan 120 orang yang akan ujian secara Computer basic teks (CBT). Para peserta yang mengikuti ujian tertulis ini, tidak semuanya pendaftar di IAIN Parepare, melainkan ada juga yang mendaftar di PTKIN lainnya, seperti UIN Makassar, UIN Jakarta, UIN Malang dan lain-lain. Panitia lokal di IAIN Parepare hanya memfasilitasi pelaksana ujiannya. Kuota yang diterima IAIN Parepare pada jalur ini hanya sekitar 700an orang, sementara jumlah yang mendaftar mencapai ribuan orang.


Prodi Hukum Keluarga Islam, Berbagi dan Buka Puasa Bersama






IAIN Parepare--- Himpunan Mahasiswa Program studi Hukum Keluarga Islam (Alhwal al-Syakhshiyyah) fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare melaksanakan buka bersama dan berbagi di bulan Ramadhan dalam naungan kekeluargaan, Kamis (23/05).









Kegiatan berbuka puasa bersama ini dirangkaikan dengan berbagi takjil dengan para tukang becak dan kaum dhuafa yang ada di sekitar pelabuhan dan lapangan A. Makkasau kota Parepare.









Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa program studi Hukum Keluarga Islam dan masyarakat sekitar kota Parepare.
















Kamis, 23 Mei 2019

Satukan Langkah Menuju APT A, Tim Akreditasi Gelar Rapat Persiapan Akreditasi


Tim Akreditasi IAIN Parepare gelar rapat persiapan akreditasi perguruan tinggi. Rapat yang diikuti oleh Rektor, Wakil Rektor, kepala LPM, Dekan Fakultas, wakil dekan, Ketua Program Studi, KaBag AKK, Kepala Unit TIPD dan Tim Zona Akreditasi. Pada hari Kamis, 23/05/2019, bertempat diruang pertemuan Lantai 2 Gedung Zona Akreditasi IAIN Parepare.









Dalam
rapat tersebut  membahas beberapa hal mengenai
persiapan dan kelengkapan dalam rangka persiapan akreditasi perguruan tinggi, perlu
memperhatikan kelengkapan dari 9 kriteria yang ada pada borang. serta menyatukan
dan menguatkan persepsi  untuk mencapai
Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) A.





Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si., dalam arahannya mengatakan “bahwa untuk mencapai APT A ini tentu tidak mudah karena kita belum punya referensi IAIN mana yang harus dijadikan guru karena belum ada IAIN yang mendapatkan akreditasi A”









Kemudian
Rektor menambahkan bahwa untuk mencapai cita-cita IAIN Parepare mendapatkan APT
A perlu ada penyatuan langkah yang kita lakukan, baik itu antara tim zona
akreditasi dengan ketua program studi perlu adanya kerjasama”





“salah
satu indikatornya untuk mendapat APT A 
yaitu  ketika visitasi dalam
rangka perubahan bentuk, wakil dari kementerian keuangan yang hadir pada waktu
menilai bahwa STAIN pada waktu itu layak berubah menjadi Universitas dengan
melihat potensi yang ada. Namun karena moratorium perubahan bentuk sehingga
STAIN tetap berubah bentuk menjadi IAIN.” Ungkap Rektor





Kepala Unit LPM Dr.Hj.Hamdanah, M.Si sependapat bahwa sebaiknya persiapan akreditasi ini memang sudah seharusnya membidik A, dan untuk tingginya akreditasi ini juga harus ditopang oleh program studi. Karena salah satu pendorongnya adalah akreditasi Program Studi, sebab program studi merupakan ujung tombak dari perguruan tinggi.









Sehingga
untuk pengisian dokumen pada Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO)
memang merupakan tugas dari ketua Program Studi. Untuk memudahkan Program studi
dalam mengisi borang akreditasi tidak perlu lagi menggunakan metode lama. Cukup
dengan memasukkan data atau dokumen pendukung Borang akreditasi pada Google
Drive tim yang difasilitasi oleh tim zona Akreditasi.


Rabu, 22 Mei 2019

Prodi Hukum Keluarga Islam, Berbagi dan Buka Puasa Bersama






IAIN Parepare--- Himpunan Mahasiswa Program studi Hukum Keluarga Islam (Alhwal al-Syakhshiyyah) fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare melaksanakan buka bersama dan berbagi di bulan Ramadhan dalam naungan kekeluargaan, Kamis (23/05).





Kegiatan berbuka puasa bersama ini dirangkaikan dengan berbagi takjil dengan para tukang becak dan kaum dhuafa yang ada di sekitar pelabuhan dan lapangan A. Makkasau kota Parepare.





Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa program studi Hukum Keluarga Islam dan masyarakat sekitar kota Parepare.











Satukan Langkah Menuju APT A, Tim Akreditasi Gelar Rapat Persiapan Akreditasi


Tim Akreditasi IAIN Parepare gelar rapat persiapan akreditasi perguruan tinggi. Rapat yang diikuti oleh Rektor, Wakil Rektor, kepala LPM, Dekan Fakultas, wakil dekan, Ketua Program Studi, KaBag AKK, Kepala Unit TIPD dan Tim Zona Akreditasi. Pada hari Kamis, 23/05/2019, bertempat diruang pertemuan Lantai 2 Gedung Zona Akreditasi IAIN Parepare.





Dalam
rapat tersebut  membahas beberapa hal mengenai
persiapan dan kelengkapan dalam rangka persiapan akreditasi perguruan tinggi, perlu
memperhatikan kelengkapan dari 9 kriteria yang ada pada borang. serta menyatukan
dan menguatkan persepsi  untuk mencapai
Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) A.





Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si., dalam arahannya mengatakan “bahwa untuk mencapai APT A ini tentu tidak mudah karena kita belum punya referensi IAIN mana yang harus dijadikan guru karena belum ada IAIN yang mendapatkan akreditasi A”





Kemudian
Rektor menambahkan bahwa untuk mencapai cita-cita IAIN Parepare mendapatkan APT
A perlu ada penyatuan langkah yang kita lakukan, baik itu antara tim zona
akreditasi dengan ketua program studi perlu adanya kerjasama”





“salah
satu indikatornya untuk mendapat APT A 
yaitu  ketika visitasi dalam
rangka perubahan bentuk, wakil dari kementerian keuangan yang hadir pada waktu
menilai bahwa STAIN pada waktu itu layak berubah menjadi Universitas dengan
melihat potensi yang ada. Namun karena moratorium perubahan bentuk sehingga
STAIN tetap berubah bentuk menjadi IAIN.” Ungkap Rektor





Kepala Unit LPM Dr.Hj.Hamdanah, M.Si sependapat bahwa sebaiknya persiapan akreditasi ini memang sudah seharusnya membidik A, dan untuk tingginya akreditasi ini juga harus ditopang oleh program studi. Karena salah satu pendorongnya adalah akreditasi Program Studi, sebab program studi merupakan ujung tombak dari perguruan tinggi.





Sehingga
untuk pengisian dokumen pada Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO)
memang merupakan tugas dari ketua Program Studi. Untuk memudahkan Program studi
dalam mengisi borang akreditasi tidak perlu lagi menggunakan metode lama. Cukup
dengan memasukkan data atau dokumen pendukung Borang akreditasi pada Google
Drive tim yang difasilitasi oleh tim zona Akreditasi.


Mahasiswa Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf Lakukan Field Study


IAIN Parepare ---Sekitar 80 orang yang tergabung dalam rombongan mahasiswa Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare melakukan field study (studi lapangan) di kabupaten Sidrap, Selasa (21/05).





Kegiatan tersebut diterima langsung oleh Komisioner Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kabupaten Sidrap.









Field study tersebut merupakan agenda pembelajaran dalam semester genap tahun ini. Di mana para mahasiswa yang mengambil mata kuliah manajemen zakat dan wakaf akan diterjungkan langsung ke lapangan untuk melihat secara langsung tentang mekanisme pengelolaan zakat.





Ketua Program Studi (Prodi) Manajemen zakat dan wakaf Dra. Rukiah, M. H mengatakan bahwa kegiatan studi lapangan ini merupakan usulan dari dosen pengampuh zakat wakaf yang memiliki inisiatif untuk menerjungkan mahasiswa secara langsung melihat kondisi riil di lapangan tentang cara pengelolaan zakat.





“Jadi anak-anak bukan sekedar
mendapat teori tapi langsung melihat sistem pendistribusianya,” papar Rukiah.





Adapun objek kunjungan field study di antaranya  LazisNU Parepare, LazisMU Parepare, Baznas Parepare, dan Baznas Kabupaten Sidrap.





Di kabupaten Sidrap sendiri
rombongan mahasiswa disambut dengan antusiasme dari para pegawai dan komisioner
Baznas.





Dalam sambutanya ketua Baznas Akhyar mengungkapkan field study ini merupakan suatu kehormatan yang luar biasa bagi Baznas Sidrap karena diusianya yang masih ‘balita’ namun sudah mampu menjadi objek riset lapangan oleh mahasiswa IAIN Parepare.





"Kami merasa terhormat karena di usia kami yang baru 8 bulan ini, tetapi sudah menjadi objek studi lapangan dari adek-adek sekalian. Para komisioner nantinya akan memaparkan tentang gambaran besar Baznas Sidrap serta tata cara pengelolaan yang dilakukan oleh Baznas Sidrap baik dari segi perencanaan, pengumpulan , pendistribusian dan bidang SDM nya (Seumber Daya Manusia),”jelas Ketua Baznas Sidrap, Akhyar.









Di selah-selah pemaparan salah satu
komisioner bidang pendistribusian dan keuangan, mahasiswa dipersilahkan untuk
mengajukan pertanyaan terkait masalah pemanfaatan dan Baznas kabupaten Sidrap.





Bahkan dosen pengampuh zakat wakaf, Musmulyadi
yang bertindak sebagai moderator sempat melemparkan pertanyaan candaan kepada
komisioner Baznas terkait pemanfaatan dana Baznas untuk pendidikan.





"Pak apakah ada juga prioritas
bagi kami, bantuan dana untuk putra daerah yang melanjutkan pendidikan?"
tanya Musmulyadi.





Pertayaan tersebut pun disambut upplase yang sangat meriah oleh mahasiswa dan komisioner Baznas.





Di akhir acara penerimaan, para
mahasiswa diarahkan untuk melihat secara langsung pembagian zakat di kecamatan
Panca Rijang bersama dengan rombongan Baznas kabupaten dan Wakil Bupati
kabupaten Sidrap.


Mahasiswa Prodi KPI, Jadikan Ramadan Penuh Karya


IAIN Parepare---- Di tengah aktivitas suasana bulan suci Ramadan, Radio Akademia IAIN Parepare berkolaborasi dengan Lentera Kuning TV (Kelompok belajar mahasiswa KPI) melaksanakan event Ramadan Penuh Karya.









Event tersebut dibuka langsung oleh Dr. Isklandar selaku Wakil Dekan
Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) di Aula IAIN Parepare, Rabu (22/05).





Ketua Panitia Wahyudi mengungkapkan sebanyak tiga jenis lomba di antaranya lomba Fotografi, lomba Presenter TV dan lomba Penyiar Radio.





"Ramadan penuh karya ini bagaimana kita menciptakan suatu media mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah dalam menyalurkan bakat dan karyanya," ucapnya saat menyampaikan laporan.









Penanggungjawab Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Nurhakki mengungkapkan tanggapan positifnya.





"Menjadikan bulan ramadan dan kegiatan ini untuk mendapatkan pahala amal jariyah dan kita berharap kegiatan ini semakin menyemarakkan aktivitas kita di FUAD setelah beralih dari jurusan Dakwah dan Komunikasi," ucapnya.









Sementara Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama Dr. Iskandar mengapresiasi pelaksanaan kegiatan dan berharap kegiatan terus berlanjut.





"Saya berharap kegiatan yang dilakukan oleh Radio Akademia bersama LKTV (Lentera Kuning TV) itu punya keberlanjutan. Selain itu, kemampuan mahasiswa KPI dalam mengambil gambar ditengah fasilitas yang terbatas itu sangat luar biasa," ujarnya Iskandar sebelum membuka kegiatan.





Kegiatan yang bertepatan 17 Ramadan 1440 ini mengusung tema memperat tali silaturahmi FUAD harmoni dalam media karya. Hal ini terbukti dari peserta lomba yang berasal dari berbagai program studi yang ada di Fakultas Ushuluddin, adab dan Dakwah (FUAD).














Alumni IAIN Parepare Sukses Raih Magister Bidang Instructional Technology di Lehigh University Bethlehem US


Humas IAINParepare - Kabar gembira kembali datang dari salah satu alumni IAIN Parepare. Pasalnya, Noer Halimah Isma Salah satu Alumni Prodi Bahasa Inggris telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di Lehigh Unversity Bethlehem, United State(US). Isma berhasil meraih gelar Master’s (M.S) Instructional Technology tepat tanggal 20 Mei 2019.









“Pastinya perasaan lega dan senang, perjuangan dan kerja keras selama ini akhirnya terbayar tuntas”, ungkap Isma saat Dihubungi melalui Whatsapp.





Isma berharap dengan gelar
magisternya akan memberi kontribusi. “Semoga bisa berkonstribusi lebih besar
lagi untuk kemajuan bangsa dalam pendidikan”.





Isma mulai kuliah di Pennsylvania sejak Juni 2017, lalu mengambil magister pada bidang Instructional Technology.





Bidang Instructitonal technology merupakan bidang teknik dan penelitian, tentang berbagai aplikasi-aplikasi mengajar, perkembangan teknologi dalam mengajar, teori-teori serta praktek dan penilaian mengajar hingga ke pengembangan kurikulum.





Isma merupakan alumni Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Parepare yang pada waktu itu masih berstatus STAIN Parepare. Kemudian melanjutkan S2 nya ke negeri Paman Sam.









Kuliah di negeri Paman Sam yang
merupakan cita-cita Isma sejak masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama
(SMP).





Setelah menyelesaikan pendidikan
Strata satu (S1) jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Parepare. Isma Mulai
gencar melamar beasiswa mulai dari beberapa provider Beasiswa dari berbagai
negara. Sebelum lulus program beasiswa Fullbrigth untuk Master di negeri paman
Sam ini. Isma sempat mendapat beasiswa ke Australia dan India. Tetapi kedua
beasiswa ini tidak dilanjutkan karena cita-cita awal Isma adalah kuliah di
negeri Adidaya USA.





Isma juga sebelumnya pernah mendaftar beasiswa master fullbrigth yang difasilitasi oleh The American-Indonesian Exchange Faundation untuk program guru SMP/SMA/dosen yang durasi satu semester. Lulus sebagai cadangan tetapi gagal berangkat karena kandidat utama tidak ada yang mengundurkan diri. Kemudian bulan Maret 2017 lalu akhirnya semua kerja keras dan usaha Isma menunjukkan hasil dengan mendapatkan email informasi kelulusan dari dari Fullbrigth AMINEF.





Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Mujahidah menyambut baik kabar berita tersebut "Alhamdulillah, itu pertanda alumni IAIN Parepare bisa terima dan memiliki peluang di dunia internasional. Lehigh Unversity Bethlehem itu salah satu perguruan tinggi terkemuka di dunia. Jika mau kuliah di sana, maka harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dasar pada saat kuliah S1, ujarnya saat dihubungi. "Insyaallah, kita akan akan membantu alumni PBI yang ingin melanjutkan kuliahnya di luar negeri dan Rektor kita akan mendukung penuh perihal tersebut," tambahnya.


SPIRIT LITERASI DALAM NUZULUL QURAN


Opini





By. Sirajuddin, S.Pd.I., S.IPI., M.Pd.





Kita sudah sering mendengar diksi dan narasi tentang literasi yang selalu di prasekan dan digaungkan oleh pegiat literasi dan gerakan cinta membaca adalah yang masih menjadi masalah besar di negeri ini khususnya dunia pendidikan.






Jika kita menelisik kondisi kebiasaan membaca masyarakat indonesia, hal yang bisa dijadikan penetrasi yaitu sinergitas antara kearifan/ budaya lokal dan tuntunan agama tentang perintah iqro "bacalah"…yang dalam sebuah riwayat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya Ma aqra?.. Apa yang harus saya baca?, namun tidak dijawab karena Allah bermaksud agar kita membaca apa saja selama bacaan itu "bismi rabbika" yang berarti bermanfaat.






Kodisi membudayakan membaca punya potensi besar bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki populasi Muslim terbesar di seluruh dunia. Pada saat ini diperkirakan bahwa jumlah umat Muslim mencapai 207 juta orang ini adalah faktor penguat membudayanya literasi Alquran dan perintah "Iqra".





Rasulullah dalam menyambut Nuzulul quran





Nuzulul Qur’an adalah sejarah atau peristiwa diturunkannya Al Qur’an secara utuh dari Lauhul Mahfuzh di langit ketujuh, ke Baitul Izzah di langit dunia tepatnya pada “Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Qs. Al Baqarah: 185).






Nuzulul quran memberi semangat literasi yang diimplementsikan dengan mengisi malam Nuzulul Qur'an itu dengan istiqomah membaca Al-Qur'an dan mengkhatamakannya selama Ramadhan.
Kedua, budaya masyarakat muslim terutama di malam Nuzulul quran yaitu memperbanyak i'tikaf yang diisi dengan literasi Al-Qur’an dan dzikir lainnya.Dan yang ketiga, memperbanyak sholat malam dan banyak berdo, a sebagai rangkaian dari literasi quran.






Nuzulul quran adalah ritual ramadhan yang bermuatan spirit budaya literasi masyarakat muslim dengan meneladani kebiasaan Rasulullah, Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu mneceritakan tentang apa yang Rasulullah lakukan: “Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Alquran bersamanya.” (Riwayat Al Bukhari)






Berdasarkan penuturan sahabat Huzaifah radhiallahu ‘anhu tentang pengalaman beliau shalat tarawih bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.






“Pada suatu malam di bulan Ramadhan, aku shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai salatnya dengan membaca takbir, selanjutnya beliau membaca do'a, selanjutnya membaca surat Al Baqarah, sayapun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca.





Sayapun kembali mengira: beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir."






"Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surat An Nisa’ hingga akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan.






Sejak usai dari shalat Isya’ pada awal malam hingga akhir malam, pada saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu salat subuh telah tiba beliau hanya salat 4 rakaat.” (Riwayat Ahmad, dan Al Hakim).






Demikianlah cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingati turunnya Alquran pada bulan Ramadhan, membaca penuh dengan penghayatan akan maknanya.






Tidak hanya pada mudarosah atau ilmu tajwidnya, beliau juga banyak membaca Alquran pada shalat beliau, sampai-sampai pada satu raka’at saja, beliau membaca surat Al Baqarah, Ali Imran dan An Nisa’, atau sebanyak 5 juz lebih.






Inilah gambaran literasi Alquran yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan Ramadhan, dan demikianlah cara beliau memperingati turunnya Al Quran.






Qauliah (ayat-ayat Allah) dan qauniah (fenomena Alam) adalah sumber pembelajaran yang secara tekstual dan kontekstual yang memberi stimulus bagi insan literat (terpelajar) untuk terus menuntut ilmu dengan memperbanyak membaca bacaan yang "bismi rabbika".





Penulis adalah Pustakawan Madya IAIN Parepare


Mahasiswa Prodi KPI, Jadikan Ramadan Penuh Karya


IAIN Parepare---- Di tengah aktivitas suasana bulan suci Ramadan, Radio Akademia IAIN Parepare berkolaborasi dengan Lentera Kuning TV (Kelompok belajar mahasiswa KPI) melaksanakan event Ramadan Penuh Karya.





Event tersebut dibuka langsung oleh Dr. Isklandar selaku Wakil Dekan
Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) di Aula IAIN Parepare, Rabu (22/05).





Ketua Panitia Wahyudi mengungkapkan sebanyak tiga jenis lomba di antaranya lomba Fotografi, lomba Presenter TV dan lomba Penyiar Radio.





"Ramadan penuh karya ini bagaimana kita menciptakan suatu media mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah dalam menyalurkan bakat dan karyanya," ucapnya saat menyampaikan laporan.





Penanggungjawab Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Nurhakki mengungkapkan tanggapan positifnya.





"Menjadikan bulan ramadan dan kegiatan ini untuk mendapatkan pahala amal jariyah dan kita berharap kegiatan ini semakin menyemarakkan aktivitas kita di FUAD setelah beralih dari jurusan Dakwah dan Komunikasi," ucapnya.





Sementara Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama Dr. Iskandar mengapresiasi pelaksanaan kegiatan dan berharap kegiatan terus berlanjut.





"Saya berharap kegiatan yang dilakukan oleh Radio Akademia bersama LKTV (Lentera Kuning TV) itu punya keberlanjutan. Selain itu, kemampuan mahasiswa KPI dalam mengambil gambar ditengah fasilitas yang terbatas itu sangat luar biasa," ujarnya Iskandar sebelum membuka kegiatan.





Kegiatan yang bertepatan 17 Ramadan 1440 ini mengusung tema memperat tali silaturahmi FUAD harmoni dalam media karya. Hal ini terbukti dari peserta lomba yang berasal dari berbagai program studi yang ada di Fakultas Ushuluddin, adab dan Dakwah (FUAD).










Alumni IAIN Parepare Sukses Raih Magister Bidang Instructional Technology di Lehigh University Bethlehem US


Humas IAINParepare - Kabar gembira kembali datang dari salah satu alumni IAIN Parepare. Pasalnya, Noer Halimah Isma Salah satu Alumni Prodi Bahasa Inggris telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di Lehigh Unversity Bethlehem, United State(US). Isma berhasil meraih gelar Master’s (M.S) Instructional Technology tepat tanggal 20 Mei 2019.





“Pastinya perasaan lega dan senang, perjuangan dan kerja keras selama ini akhirnya terbayar tuntas”, ungkap Isma saat Dihubungi melalui Whatsapp.





Isma berharap dengan gelar
magisternya akan memberi kontribusi. “Semoga bisa berkonstribusi lebih besar
lagi untuk kemajuan bangsa dalam pendidikan”.





Isma mulai kuliah di Pennsylvania sejak Juni 2017, lalu mengambil magister pada bidang Instructional Technology.





Bidang Instructitonal technology merupakan bidang teknik dan penelitian, tentang berbagai aplikasi-aplikasi mengajar, perkembangan teknologi dalam mengajar, teori-teori serta praktek dan penilaian mengajar hingga ke pengembangan kurikulum.





Isma merupakan alumni Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Parepare yang pada waktu itu masih berstatus STAIN Parepare. Kemudian melanjutkan S2 nya ke negeri Paman Sam.





Kuliah di negeri Paman Sam yang
merupakan cita-cita Isma sejak masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama
(SMP).





Setelah menyelesaikan pendidikan
Strata satu (S1) jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Parepare. Isma Mulai
gencar melamar beasiswa mulai dari beberapa provider Beasiswa dari berbagai
negara. Sebelum lulus program beasiswa Fullbrigth untuk Master di negeri paman
Sam ini. Isma sempat mendapat beasiswa ke Australia dan India. Tetapi kedua
beasiswa ini tidak dilanjutkan karena cita-cita awal Isma adalah kuliah di
negeri Adidaya USA.





Isma juga sebelumnya pernah mendaftar beasiswa master fullbrigth yang difasilitasi oleh The American-Indonesian Exchange Faundation untuk program guru SMP/SMA/dosen yang durasi satu semester. Lulus sebagai cadangan tetapi gagal berangkat karena kandidat utama tidak ada yang mengundurkan diri. Kemudian bulan Maret 2017 lalu akhirnya semua kerja keras dan usaha Isma menunjukkan hasil dengan mendapatkan email informasi kelulusan dari dari Fullbrigth AMINEF.





Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Mujahidah menyambut baik kabar berita tersebut "Alhamdulillah, itu pertanda alumni IAIN Parepare bisa terima dan memiliki peluang di dunia internasional. Lehigh Unversity Bethlehem itu salah satu perguruan tinggi terkemuka di dunia. Jika mau kuliah di sana, maka harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dasar pada saat kuliah S1, ujarnya saat dihubungi. "Insyaallah, kita akan akan membantu alumni PBI yang ingin melanjutkan kuliahnya di luar negeri dan Rektor kita akan mendukung penuh perihal tersebut," tambahnya.


SPIRIT LITERASI DALAM NUZULUL QURAN


Opini





By. Sirajuddin, S.Pd.I., S.IPI., M.Pd.





Kita sudah sering mendengar diksi dan narasi tentang literasi yang selalu di prasekan dan digaungkan oleh pegiat literasi dan gerakan cinta membaca adalah yang masih menjadi masalah besar di negeri ini khususnya dunia pendidikan.





Jika kita menelisik kondisi kebiasaan membaca masyarakat indonesia, hal yang bisa dijadikan penetrasi yaitu sinergitas antara kearifan/ budaya lokal dan tuntunan agama tentang perintah iqro "bacalah"…yang dalam sebuah riwayat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya Ma aqra?.. Apa yang harus saya baca?, namun tidak dijawab karena Allah bermaksud agar kita membaca apa saja selama bacaan itu "bismi rabbika" yang berarti bermanfaat.





Kodisi membudayakan membaca punya potensi besar bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki populasi Muslim terbesar di seluruh dunia. Pada saat ini diperkirakan bahwa jumlah umat Muslim mencapai 207 juta orang ini adalah faktor penguat membudayanya literasi Alquran dan perintah "Iqra".





Rasulullah dalam menyambut Nuzulul quran





Nuzulul Qur’an adalah sejarah atau peristiwa diturunkannya Al Qur’an secara utuh dari Lauhul Mahfuzh di langit ketujuh, ke Baitul Izzah di langit dunia tepatnya pada “Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Qs. Al Baqarah: 185).





Nuzulul quran memberi semangat literasi yang diimplementsikan dengan mengisi malam Nuzulul Qur'an itu dengan istiqomah membaca Al-Qur'an dan mengkhatamakannya selama Ramadhan.
Kedua, budaya masyarakat muslim terutama di malam Nuzulul quran yaitu memperbanyak i'tikaf yang diisi dengan literasi Al-Qur’an dan dzikir lainnya.Dan yang ketiga, memperbanyak sholat malam dan banyak berdo, a sebagai rangkaian dari literasi quran.





Nuzulul quran adalah ritual ramadhan yang bermuatan spirit budaya literasi masyarakat muslim dengan meneladani kebiasaan Rasulullah, Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu mneceritakan tentang apa yang Rasulullah lakukan: “Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Alquran bersamanya.” (Riwayat Al Bukhari)





Berdasarkan penuturan sahabat Huzaifah radhiallahu ‘anhu tentang pengalaman beliau shalat tarawih bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.





“Pada suatu malam di bulan Ramadhan, aku shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai salatnya dengan membaca takbir, selanjutnya beliau membaca do'a, selanjutnya membaca surat Al Baqarah, sayapun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca.





Sayapun kembali mengira: beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir."





"Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surat An Nisa’ hingga akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan.





Sejak usai dari shalat Isya’ pada awal malam hingga akhir malam, pada saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu salat subuh telah tiba beliau hanya salat 4 rakaat.” (Riwayat Ahmad, dan Al Hakim).





Demikianlah cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingati turunnya Alquran pada bulan Ramadhan, membaca penuh dengan penghayatan akan maknanya.





Tidak hanya pada mudarosah atau ilmu tajwidnya, beliau juga banyak membaca Alquran pada shalat beliau, sampai-sampai pada satu raka’at saja, beliau membaca surat Al Baqarah, Ali Imran dan An Nisa’, atau sebanyak 5 juz lebih.





Inilah gambaran literasi Alquran yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan Ramadhan, dan demikianlah cara beliau memperingati turunnya Al Quran.





Qauliah (ayat-ayat Allah) dan qauniah (fenomena Alam) adalah sumber pembelajaran yang secara tekstual dan kontekstual yang memberi stimulus bagi insan literat (terpelajar) untuk terus menuntut ilmu dengan memperbanyak membaca bacaan yang "bismi rabbika".





Penulis adalah Pustakawan Madya IAIN Parepare