Humas IAIN Parepare --- Di tengah hiruk pikuk politik dan munculnya tudingan terhadap perguruan tinggi yang disinyalir terpapar radikalisme, Resimen Mahasiswa Satuan 709 IAIN Parepare menggelar Seminar Bela Negara dan Napak Tilas Kebangsaan selama 3 hari, yakni tanggal 21 - 23 Juni 2019 di kampus IAIN Parepare.
Kegiatan ini diikuti peserta dari berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Selatan dan organisasi mahasiswa dalam lingkup IAIN Parepare. Diantaranya resimen mahasiswa dari UNHAS, UNM, UINAM, UMI, Universitas Bosowa, Univeritas Cokroaminoto, IAIN Bone, IAIN Palopo, UMPAR Parepare, dan lain-lain. Dalam pelaksanaan kegiatan, Resimen Mahasiswa IAIN Parepare mendapat sekongan penuh dari TNI dan POLRI.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengobarkan semangat bela negara, nasionalisme, dan kepahlawanan dikalangan mahasiswa. Program bela negara ini akan menjadi proteksi masuknya paham-paham radikalisme, anti Pancasila dan NKRI di perguruan tinggi. Selain itu, menurut Komandan Resimen Mahasiswa Satuan 709 IAIN Parepare, Aidil berharap kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi dan silaturrahmi mahasiswa se-Sulawesi Selatan, khususnya yang tergabung dalam Resimen Mahasiswa.
Program bela negara yang diadakan kali ini segaja didesain berbeda. Dikemas lebih akademis, yaitu melalui kegiatan seminar. Seminar lebih mengedepankan penyajian secara dialogis atau aktivitas mengasah otak sehingga bisa memperkuat ideologi para peserta terhadap empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Jika sebelumnya, program bela negara biasanya identik dengan upacara, baris berbaris, ceramah, atau kegiatan lapangan yang menimbulkan kesan kalau program bela negara berarti pelatihan semi militer.
Kegiatan seminar bela negara diadakan pada Sabtu, 22 Juni di Aula IAIN Parepare. Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut, Dr. Sitti Jamilah Amin, M.Ag (akademisi) dan yqng mewakili komandan Kodim Parepare, Sudirman. Dalam pemaparannya, Sitti Jamilah Amin yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang APL IAIN Parepare menyinggung relevansi Islam, Pancasila, dan negara. Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran Islam, sehingga tidak perlu dipertentangkan. Sementara Sudirman lebih banyak memberikan pencerahan seputar 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka tunggql ika.
Untuk mengokohkan pikiran dan semangat bela negara yang diperoleh dari seminar tersebut, dilanjutkan dengan program napak tilas kebangsaan yang dilaksanakan pada hari ke 3, yaitu Ahad, 23 Juni. Peserta napak tilas akan long march mengikuti rute-rute bersejarah di kota Parepare. Tujuannya tidak lain untuk mengenang dan mengobarkan semangat kepahlawanan bagi peserta.
Napak tilas ini, sekaligus menjadi ajang lomba bagi seluruh kontingen antar perguruan tinggi. Instrumen penilaian peserta telah disiapkan. Selain uji fisik, peserta juga akan diuji mental dan uji wawasan kebangsaan. Pada rute napak tilas, para penilai telah menempati pos-pos tersendiri untuk melakukan penilaian terhadap masing-masing tim. Rencananya, juara napak tilas akan diumumkan pada acara penutupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar